MERINDING BACANYA!! Sang Suami Koma 15 Tahun, Saat Sadar Kaget Ketika Lihat Wanita Lain Lakukan Hal Ini,, Bantu sebarluaskan ya.
Manusia dijadikan berwujud lemah, perlu perlindungan serta pertolongan. Kekuatan manusia dibatasi oleh penglihatan, pendengaran, akal serta fisiknya.
Banyak momen berjalan di luar jangkauan kekuatan manusia untuk mengatasinya serta sewajarnya meminta tolong pada Tuhannya, lewat beribadah serta doa.
Jangan sampai pernah putus asa bila Tuhanmu yaitu Allah. Cukup ketuklah pintunya dengan doamu yang tulus.
Hiaslah do'amu dengan berhusnudzon terhadap Allah Yang Maha Suci. Lantas percayalah dengan pertolongan yang dekat dariNya.
Cerita yang menggetarkan hati ini nampaknya begitu pas untuk melukiskan begitu dahsyatnya kebolehan doa, seperti disadur dari situs www. muslm. org, ditranslate oleh Ustadz Firanda Andirja seperti ditulis dari situs firanda. Sedetailnya :
Seseorang istri bercerita cerita suaminya pada th. 1415 H, ia berkata :
Suamiku yaitu seorang pemuda yang gagah, semangat, rajin, tampan, berakhlak mulia, taat beragama, serta berbakti pada kedua orang tuanya.
Ia menikahiku pada tahun 1390 H. Saya tinggal bersamanya (di kota Riyadh) dirumah ayahnya sebagaimana kebiasaan keluarga-keluarga Arab Saudi.
Saya takjub serta mengagumi akan dengan baktinya pada kedua orang tuanya. Saya bersukur serta memberikan pujian pada Allah yang sudah menganugerahkan kepadaku suamiku ini. Kamipun dikaruniai seseorang Putri sesudah satu tahun pernikahan kami.
Lantas suamiku geser kerjaan di daerah timur Arab Saudi. Hingga ia pergi kerja sepanjang satu minggu (ditempat kerjanya) serta pulang tinggal berbarengan kami satu minggu.
Sampai pada akhirnya sesudah 3 tahun, serta putriku sudah berumur 4 tahun… Disuatu hari yakni tanggal 9 Ramadhan tahun 1395 H tatkala ia dalam perjalanan dari kota kerjanya menuju rumah kami di Riyadh ia alami kecelakaan, mobilnya terbalik.
Mengakibatkan ia dimasukkan ke Rumah Sakit, ia dalam kondisi koma. Kemudian beberapa dokter spesialis mengabarkan pada kami sebenarnya ia alami kelumpuhan otak. 95 % organ otaknya sudah rusak.
Peristiwa ini sangat menyedihkan kami, ditambah lagi ke-2 orang tuanya lansia. Serta makin memberi kesedihanku yaitu pertanyaan Putri kami (Asmaa') mengenai ayahnya yang begitu ia rindukan kehadirannya. Ayahnya sudah berjanji membelikan mainan yang disukainya…
Kami selalu bertukaran menjenguknya di Tempat tinggal Sakit, serta ia tetaplah dalam keadaannya, tak ada pergantian sekalipun.
Sesudah lima th. berlalu, beberapa orang merekomendasikan kepadaku supaya saya cerai darinya lewat pengadilan, lantaran suamiku sudah mati otaknya, serta tak dapat diinginkan lagi kesembuhannya.
Yang berfatwa sekian beberapa syaikh -aku tak ingat lagi nama mereka- yakni bolehnya saya cerai dari suamiku kalau memanglah benar otaknya sudah mati. Walau demikian saya menampiknya, nyata-nyata saya menampik saran itu.
Saya akan tidak cerai darinya sepanjang ia masihlah ada diatas muka bumi ini. Ia dikuburkan seperti mayat-mayat yang lain atau mereka biarkan tetaplah jadi suamiku sampai Allah lakukan apa yang Allah kehendaki.
Akupun fokus konsentrasiku untuk mentarbiyah Putri kecilku. Saya memasukannya ke sekolah tahfiz al-Quran sampai selanjutnya iapun menghafal al-Qur'an walau sebenarnya umurnya kurang dari 10 tahun.
Serta saya sudah menyampaikan kabarnya mengenai keadaan ayahnya yang sebenarnya. Putriku kadang-kadang menangis tatkala mengingat ayahnya, serta kadang-kadang cuma diam membisu.
Putriku yaitu seseorang yang patuh beragama, ia selalu sholat pada waktunya, ia sholat di penghujung malam walau sebenarnya mulai sejak umurnya belum 7 tahun.
Saya menyatakan pujiannya pada Allah yang sudah berikan taufiq kepadaku dalam mentarbiyah putriku, demikian pula neneknya yang begitu sayang serta dekat dengannya, demikian pula kakeknya rahimahullah.
Putriku pergi bersamaku untuk menjenguk ayahnya, ia meruqyah ayahnya, serta bersedekah untuk kesembuhan ayahnya.
Disuatu hari di th. 1410 H, putriku (saat ini berumur 19 th.) berkata kepadaku : Ummi biarlah saya malam ini tidur berbarengan ayahku... Sesudah kesangsian menyelimutiku pada akhirnya akupun mengizinkannya.
Putriku menceritakan : Saya duduk di samping bapak, saya membaca surat Al-Baqoroh sampai usai. Selanjutnya rasa kantukpun menguasaiku, akupun tertidur.
Saya merasakan seolah-olah ada ketenangan dalam hatiku, akupun bangun dari tidurku lantas saya berwudhu dan sholat –sesuai yang Allah tentukan untukku-.
Lantas sekali lagi akupun dikuasai oleh rasa kantuk, sedang saya masihlah ditempat sholatku.
Seakan-akan ada seorang yang berkata kepadaku ;
" Bangunlah…!!, bagaimana engkau tidur sesaat Ar-Rohmaan (Allah) terbangun??, bagaimana engkau tidur sesaat ini yaitu saat dikabulkannya doa, Allah akan tidak menampik doa seseorang hamba di saat ini?? "
Akupun bangun…seakan-akan saya mengingat suatu hal yang terlupakan…lalu akupun mengangkat ke dua tanganku (untuk berdoa), serta saya memandangi ayahku –sementara kedua mataku berlinang air mata-.
Saya berkata dalam do'aku, " Yaa Robku, Yaa Hayyu (Yang Maha Hidup) …Yaa 'Adziim (Yang Maha Agung).., Yaa Jabbaar (Yang Maha Kuasa) …, Yaa Kabiir (Yang Maha Besar) …, Yaa Mut'aal (Yang Maha Tinggi) …, Yaa Rohmaan (Yang Maha Pengasih) …, Yaa Rohiim (Yang Maha Penyayang) …, ini yaitu ayahku, seseorang hamba dari hamba-hambaMu, ia sudah ditimpa penderitaan serta kami sudah bersabar, kami Memberikan pujian pada Engkau…, kemi beriman dengan ketentuan serta ketetapanMu baginya…
Ya Allah…, sebenarnya ia ada di bawah kehendakMu serta kasih sayangMu.., Wahai Engkau yang sudah mengobati nabi Ayyub dari kesusahannya, serta sudah kembalikan nabi Musa pada ibunya…
Yang sudah menyelamatkan Nabi Yuunus dari perut ikan paus, Engkau Yang sudah jadikan api jadi dingin serta keselamatan untuk Nabi Ibrahim…sembuhkanlah ayahku dari penderitaannya…
Ya Allah…sesungguhnya mereka sudah menganggap sebenarnya ia mustahil lagi pulih…Ya Allah milikMu-lah kekuasaan serta keagungan, sayangilah ayahku, angkatlah penderitaannya… "
Lantas rasa kantukpun menguasaiku, sampai akupun tertidur sebelumnya subuh. Mendadak ada nada lirih menyeru.., " Siapa engkau?, apa yang kau kerjakan disini? ".
Akupun bangun lantaran nada itu, lantas saya menengok ke kanan serta ke kiri, tetapi saya tak lihat seseorangpun.
Lantas saya kembali pada lihat ke kanan serta ke kiri…, nyatanya yang bertemura itu yaitu ayahku…
Jadi akupun tidak kuasa menahan diriku, selanjutnya akupun bangun serta memeluknya lantaran senang serta bahagia…, sesaat ayahku berupaya menghindari saya darinya serta beristighfar.
Ia berkata, " Ittaqillah… (Takutlah engkau pada Allah….), engkau tak halal bagiku…! ". Jadi saya berkata padanya, " Saya ini putrimu Asmaa' ".
Jadi ayahkupun terdiam. Selanjutnya akupun keluar untuk selekasnya menyampaikan kabar banyak dokter. Mereka juga selekasnya datang, ketika mereka lihat apa yang berlangsung merekapun keheranan.
Salah seseorang dokter Amerika berkata –dengan bhs Arab yg tidak fasih- : " Subhaanallahu… ". Dokter yang lain dari Mesir berkata, " Maha suci Allah Yang sudah menghidupkan kembali tulang belulang yang sudah kering… ".
Sesaat ayahku tak tahu apa yang sudah berlangsung, sampai pada akhirnya kami menyampaikan kabar padanya. Iapun menangis…dan berkata ;
Sungguh Allah yaitu Penjaga Yang paling baik, serta Dialah yang Membuat perlindungan beberapa orang sholeh…, untuk Allah tak ada yang kuingat sebelumnya kecelakaan terkecuali sebelumnya terjadinya kecelakaan saya punya niat melakukan sholat dhuha, saya tidak paham apakah saya jadi kerjakan sholat duha atau tak..??
Sang istri berkata : Jadi suamiku Abu Asmaa' pada akhirnya kembali pada untuk kami seperti biasnya yang saya mengenalinya, sesaat usianya nyaris 46 th..
Lantas kemudian kami juga dianugerahi seseorang putra, Alhamdulillah saat ini umurnya telah mulai masuk tahun ke dua.
Maha suci Allah Yang sudah kembalikan suamiku sehabis 15 tahun…, Yang sudah melindungi putrinya…, Yang sudah memberi taufiq kepadaku serta menganugerahkan keikhlasan bagiku sampai dapat jadi istri yang baik untuk suamiku…meskipun ia dalam kondisi koma…
Jadi jangan sampai sekali-kali kalian meninggalkan do'a…, sebenarnya tak ada yang menampik qodoo' terkecuali do'a…barang siapa yang melindungi syari'at Allah jadi Allah bakal menjaganya.
Janganlah lupa juga untuk berbakti pada ke-2 orang tua… serta sebaiknya kita ingat sebenarnya di tangan Allah lah penyusunan semua sesuatu…di tanganNya lah semua taqdir, tak ada seseorangpun selainNya yang turut mengatur
…
Ini yaitu kisahku sebagai 'ibroh (pelajaran), mudah-mudahan Allah jadikan cerita ini berguna untuk beberapa orang yang terasa kalau semua jalan sudah tertutup, serta penderitaan sudah menyelimutinya, sebab-sebab serta pintu-pintu keselamatan sudah tertutup…
Jadi ketuklah pintu langit dengan do'a, serta percayalah dengan pengabulan Allah…. Demikianlah…. Alhamdulillahi Robbil 'Aaalamiin (SELESAI…) [http://portal-islamiah.blogspot.co.id]
Banyak momen berjalan di luar jangkauan kekuatan manusia untuk mengatasinya serta sewajarnya meminta tolong pada Tuhannya, lewat beribadah serta doa.
Jangan sampai pernah putus asa bila Tuhanmu yaitu Allah. Cukup ketuklah pintunya dengan doamu yang tulus.
Hiaslah do'amu dengan berhusnudzon terhadap Allah Yang Maha Suci. Lantas percayalah dengan pertolongan yang dekat dariNya.
Cerita yang menggetarkan hati ini nampaknya begitu pas untuk melukiskan begitu dahsyatnya kebolehan doa, seperti disadur dari situs www. muslm. org, ditranslate oleh Ustadz Firanda Andirja seperti ditulis dari situs firanda. Sedetailnya :
Seseorang istri bercerita cerita suaminya pada th. 1415 H, ia berkata :
Suamiku yaitu seorang pemuda yang gagah, semangat, rajin, tampan, berakhlak mulia, taat beragama, serta berbakti pada kedua orang tuanya.
Ia menikahiku pada tahun 1390 H. Saya tinggal bersamanya (di kota Riyadh) dirumah ayahnya sebagaimana kebiasaan keluarga-keluarga Arab Saudi.
Saya takjub serta mengagumi akan dengan baktinya pada kedua orang tuanya. Saya bersukur serta memberikan pujian pada Allah yang sudah menganugerahkan kepadaku suamiku ini. Kamipun dikaruniai seseorang Putri sesudah satu tahun pernikahan kami.
Lantas suamiku geser kerjaan di daerah timur Arab Saudi. Hingga ia pergi kerja sepanjang satu minggu (ditempat kerjanya) serta pulang tinggal berbarengan kami satu minggu.
Sampai pada akhirnya sesudah 3 tahun, serta putriku sudah berumur 4 tahun… Disuatu hari yakni tanggal 9 Ramadhan tahun 1395 H tatkala ia dalam perjalanan dari kota kerjanya menuju rumah kami di Riyadh ia alami kecelakaan, mobilnya terbalik.
Mengakibatkan ia dimasukkan ke Rumah Sakit, ia dalam kondisi koma. Kemudian beberapa dokter spesialis mengabarkan pada kami sebenarnya ia alami kelumpuhan otak. 95 % organ otaknya sudah rusak.
Peristiwa ini sangat menyedihkan kami, ditambah lagi ke-2 orang tuanya lansia. Serta makin memberi kesedihanku yaitu pertanyaan Putri kami (Asmaa') mengenai ayahnya yang begitu ia rindukan kehadirannya. Ayahnya sudah berjanji membelikan mainan yang disukainya…
Kami selalu bertukaran menjenguknya di Tempat tinggal Sakit, serta ia tetaplah dalam keadaannya, tak ada pergantian sekalipun.
Sesudah lima th. berlalu, beberapa orang merekomendasikan kepadaku supaya saya cerai darinya lewat pengadilan, lantaran suamiku sudah mati otaknya, serta tak dapat diinginkan lagi kesembuhannya.
Yang berfatwa sekian beberapa syaikh -aku tak ingat lagi nama mereka- yakni bolehnya saya cerai dari suamiku kalau memanglah benar otaknya sudah mati. Walau demikian saya menampiknya, nyata-nyata saya menampik saran itu.
Saya akan tidak cerai darinya sepanjang ia masihlah ada diatas muka bumi ini. Ia dikuburkan seperti mayat-mayat yang lain atau mereka biarkan tetaplah jadi suamiku sampai Allah lakukan apa yang Allah kehendaki.
Akupun fokus konsentrasiku untuk mentarbiyah Putri kecilku. Saya memasukannya ke sekolah tahfiz al-Quran sampai selanjutnya iapun menghafal al-Qur'an walau sebenarnya umurnya kurang dari 10 tahun.
Serta saya sudah menyampaikan kabarnya mengenai keadaan ayahnya yang sebenarnya. Putriku kadang-kadang menangis tatkala mengingat ayahnya, serta kadang-kadang cuma diam membisu.
Putriku yaitu seseorang yang patuh beragama, ia selalu sholat pada waktunya, ia sholat di penghujung malam walau sebenarnya mulai sejak umurnya belum 7 tahun.
Saya menyatakan pujiannya pada Allah yang sudah berikan taufiq kepadaku dalam mentarbiyah putriku, demikian pula neneknya yang begitu sayang serta dekat dengannya, demikian pula kakeknya rahimahullah.
Putriku pergi bersamaku untuk menjenguk ayahnya, ia meruqyah ayahnya, serta bersedekah untuk kesembuhan ayahnya.
Disuatu hari di th. 1410 H, putriku (saat ini berumur 19 th.) berkata kepadaku : Ummi biarlah saya malam ini tidur berbarengan ayahku... Sesudah kesangsian menyelimutiku pada akhirnya akupun mengizinkannya.
Putriku menceritakan : Saya duduk di samping bapak, saya membaca surat Al-Baqoroh sampai usai. Selanjutnya rasa kantukpun menguasaiku, akupun tertidur.
Saya merasakan seolah-olah ada ketenangan dalam hatiku, akupun bangun dari tidurku lantas saya berwudhu dan sholat –sesuai yang Allah tentukan untukku-.
Lantas sekali lagi akupun dikuasai oleh rasa kantuk, sedang saya masihlah ditempat sholatku.
Seakan-akan ada seorang yang berkata kepadaku ;
" Bangunlah…!!, bagaimana engkau tidur sesaat Ar-Rohmaan (Allah) terbangun??, bagaimana engkau tidur sesaat ini yaitu saat dikabulkannya doa, Allah akan tidak menampik doa seseorang hamba di saat ini?? "
Akupun bangun…seakan-akan saya mengingat suatu hal yang terlupakan…lalu akupun mengangkat ke dua tanganku (untuk berdoa), serta saya memandangi ayahku –sementara kedua mataku berlinang air mata-.
Saya berkata dalam do'aku, " Yaa Robku, Yaa Hayyu (Yang Maha Hidup) …Yaa 'Adziim (Yang Maha Agung).., Yaa Jabbaar (Yang Maha Kuasa) …, Yaa Kabiir (Yang Maha Besar) …, Yaa Mut'aal (Yang Maha Tinggi) …, Yaa Rohmaan (Yang Maha Pengasih) …, Yaa Rohiim (Yang Maha Penyayang) …, ini yaitu ayahku, seseorang hamba dari hamba-hambaMu, ia sudah ditimpa penderitaan serta kami sudah bersabar, kami Memberikan pujian pada Engkau…, kemi beriman dengan ketentuan serta ketetapanMu baginya…
Ya Allah…, sebenarnya ia ada di bawah kehendakMu serta kasih sayangMu.., Wahai Engkau yang sudah mengobati nabi Ayyub dari kesusahannya, serta sudah kembalikan nabi Musa pada ibunya…
Yang sudah menyelamatkan Nabi Yuunus dari perut ikan paus, Engkau Yang sudah jadikan api jadi dingin serta keselamatan untuk Nabi Ibrahim…sembuhkanlah ayahku dari penderitaannya…
Ya Allah…sesungguhnya mereka sudah menganggap sebenarnya ia mustahil lagi pulih…Ya Allah milikMu-lah kekuasaan serta keagungan, sayangilah ayahku, angkatlah penderitaannya… "
Lantas rasa kantukpun menguasaiku, sampai akupun tertidur sebelumnya subuh. Mendadak ada nada lirih menyeru.., " Siapa engkau?, apa yang kau kerjakan disini? ".
Akupun bangun lantaran nada itu, lantas saya menengok ke kanan serta ke kiri, tetapi saya tak lihat seseorangpun.
Lantas saya kembali pada lihat ke kanan serta ke kiri…, nyatanya yang bertemura itu yaitu ayahku…
Jadi akupun tidak kuasa menahan diriku, selanjutnya akupun bangun serta memeluknya lantaran senang serta bahagia…, sesaat ayahku berupaya menghindari saya darinya serta beristighfar.
Ia berkata, " Ittaqillah… (Takutlah engkau pada Allah….), engkau tak halal bagiku…! ". Jadi saya berkata padanya, " Saya ini putrimu Asmaa' ".
Jadi ayahkupun terdiam. Selanjutnya akupun keluar untuk selekasnya menyampaikan kabar banyak dokter. Mereka juga selekasnya datang, ketika mereka lihat apa yang berlangsung merekapun keheranan.
Salah seseorang dokter Amerika berkata –dengan bhs Arab yg tidak fasih- : " Subhaanallahu… ". Dokter yang lain dari Mesir berkata, " Maha suci Allah Yang sudah menghidupkan kembali tulang belulang yang sudah kering… ".
Sesaat ayahku tak tahu apa yang sudah berlangsung, sampai pada akhirnya kami menyampaikan kabar padanya. Iapun menangis…dan berkata ;
Sungguh Allah yaitu Penjaga Yang paling baik, serta Dialah yang Membuat perlindungan beberapa orang sholeh…, untuk Allah tak ada yang kuingat sebelumnya kecelakaan terkecuali sebelumnya terjadinya kecelakaan saya punya niat melakukan sholat dhuha, saya tidak paham apakah saya jadi kerjakan sholat duha atau tak..??
Sang istri berkata : Jadi suamiku Abu Asmaa' pada akhirnya kembali pada untuk kami seperti biasnya yang saya mengenalinya, sesaat usianya nyaris 46 th..
Lantas kemudian kami juga dianugerahi seseorang putra, Alhamdulillah saat ini umurnya telah mulai masuk tahun ke dua.
Maha suci Allah Yang sudah kembalikan suamiku sehabis 15 tahun…, Yang sudah melindungi putrinya…, Yang sudah memberi taufiq kepadaku serta menganugerahkan keikhlasan bagiku sampai dapat jadi istri yang baik untuk suamiku…meskipun ia dalam kondisi koma…
Jadi jangan sampai sekali-kali kalian meninggalkan do'a…, sebenarnya tak ada yang menampik qodoo' terkecuali do'a…barang siapa yang melindungi syari'at Allah jadi Allah bakal menjaganya.
Janganlah lupa juga untuk berbakti pada ke-2 orang tua… serta sebaiknya kita ingat sebenarnya di tangan Allah lah penyusunan semua sesuatu…di tanganNya lah semua taqdir, tak ada seseorangpun selainNya yang turut mengatur
…
Ini yaitu kisahku sebagai 'ibroh (pelajaran), mudah-mudahan Allah jadikan cerita ini berguna untuk beberapa orang yang terasa kalau semua jalan sudah tertutup, serta penderitaan sudah menyelimutinya, sebab-sebab serta pintu-pintu keselamatan sudah tertutup…
Jadi ketuklah pintu langit dengan do'a, serta percayalah dengan pengabulan Allah…. Demikianlah…. Alhamdulillahi Robbil 'Aaalamiin (SELESAI…) [http://portal-islamiah.blogspot.co.id]
MERINDING BACANYA!! Sang Suami Koma 15 Tahun, Saat Sadar Kaget Ketika Lihat Wanita Lain Lakukan Hal Ini,, Bantu sebarluaskan ya.
Reviewed by Unknown
on
02.18
Rating: